“Jadi … kamu yakin?” tanya Nayla sambil menyandarkan kepala di bahu Adrian. Mereka duduk berdua di balkon apartemen, menikmati semilir angin sore Jakarta yang ... ya, tetap panas juga sih, tapi setidaknya suasananya lebih tenang dari siang tadi. Lampu jalan mulai menyala, suara klakson jauh di bawah terdengar samar. Adrian mengangguk pelan. “Aku udah balas emailnya. Aku bilang: ‘Terima kasih, tapi tidak untuk saat ini. Saya baru menikah dan ingin fokus ke keluarga dulu.’” Nayla menoleh, menatap suaminya penuh arti. “Kamu yakin nggak akan nyesel? Itu kan universitas impianmu dulu.” Adrian mencium keningnya singkat. “Kalau ada yang bikin aku nyesel, itu cuma satu ....” “... apa?” Nayla menunggu, sedikit curiga. Adrian tersenyum nakal. “Kenapa baru nikahin kamu sekarang, bukan dari seme