“Udah, ayo makan. Sebelum aku berubah pikiran dan lempar sendok ke kepala kamu.” Nayla pura-pura mengomel. Mereka pun duduk berdua di meja makan mungil apartemen. Adrian langsung mengambil piring, lalu dengan penuh gaya menyendok ayam kecap ke piring Nayla. “Untuk istriku tercinta … ayam kecap penuh cinta.” “Bisa nggak kamu makan normal kayak orang lain?” “Mana seru?” Adrian terkekeh, lalu menyuapkan sendoknya sendiri. Wajahnya tiba-tiba serius. “Enak banget, ya ampun. Kalau Mama masak ini, aku udah dikuliahin soal gizi lima belas menit.” Nayla menoleh cepat. “Lho, jadi Mama beneran datang besok pagi?!” “Iya.” Adrian mengangguk sambil santai. “Aku lupa bilang. Hehe.” “Hehe?!” Nayla hampir menjatuhkan sendok. “Rian, kamu sadar nggak sih, aku belum siap mental ketemu mertua pagi-pagi