Berpamitan.

1166 Kata

Malam sebelum keberangkatan. Langit diguyur gerimis yang nyaris tak bersuara. Hujan turun lembut, seperti ragu-ragu jatuh sepenuhnya ke bumi. Angin malam membawa aroma tanah basah, menyusup pelan ke sela-sela balkon lantai dua apartemen itu. Adrian berdiri di sana—di tepi dunia kecil yang dulu hangat. Cangkir teh hijau mengepul di genggamannya, uapnya menari pelan di udara yang dingin. Di telinganya, alunan lagu familiar mengalir dari earphone: “And I will try … to fix you ….” Coldplay. Lagu yang dulu mereka dengarkan bersama—di malam pertama Nayla tidur di apartemen ini setelah maraton film indie yang mereka komentari berlebihan. Malam itu penuh popcorn gosong, selimut bau deterjen, dan pelukan pertama yang tak disengaja tapi tak ingin dilepaskan. Sekarang … hanya suara. Tanpa ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN