Arman terus menyanyi, aku tersenyum senyum kecil, entah mengapa aku merasa lagu itu untukku. Arman mendongak dan tersenyum kecil, aku ikut tersenyum. "Udah selesai, Ar?" tanyaku saat ia berdiri tak lama kemudian. Ia mengangguk, kami berjalan beriringan menuju rumah. "Kamu udah selesai ngurusnya?" "Udah. Kalau belum, aku belum pulang, Dik." "Iya bener juga," kataku canggung karena ia menoleh menatapku. Aku tersenyum kecil dan lagi lagi tersenyum. "Itu tandanya, kita akan segera nikah. Aku udah gak sabar." Aku membekap bibir saat beradu pandang dengannya yang tersenyum kecil. Pasti ia berpikir aku ganjen. "Maksud aku, aku gak sabar kita nikah, gitu. Hehe." "Iya, katanya sambil mengangguk. la kembali menatap lurus ke depan, aku berjalan di sisinya dengan d**a berdebar. Ah sebentar