Apa hanya mama yang tahu rencana pernikahanku? Aku menggeleng bingung. Sungguh ini membuatku pusing dan takut. "Bagaimana kamu suka, Sal? Suka? Ya sudah dulu kalau begitu. Assalamualaikum." Ibu mematikan panggilan telepon lalu berjalan mendekat sambil tersenyum. Diamatinya tubuhku lalu ia mengangguk dan mengangkat ibu jari ke udara. "Cantiknya kamu, Nduuuk. Mamamu suka kamu pakai ini. Kamu suka tidak, Ar?" Ibu ganti menatap Arman. Lelaki di sampingku langsung mengangguk. "Suka. Membuatnya terlihat semakin cantik." Dadaku berdebar mendengar ucapannya. Sambil tersenyum, aku pun masuk ke kamar ganti untuk melepas gaun lalu mebawanya ke kasir. Aku hendak mengeluarkan dompet dalam tas tapi Arman cepatcepat membayarnya. Aku menatapnya yang memasukkan dompet ke celana. Merasa tak enak hat