Arman terus tertawa kecil, aku mendelik kesal padanya. "Kamu apaan sih, Aaar." Kucubit pinggangnya. Dia akhirnya berhenti tertawa tapi masih tersenyum kecil. Menyebalkan sekali dia. Aku mendesah jengkel dan ia menoel pinggangku yang membuatku langsung mendelik. "Aku seperti gak kenal kamu." Aku memandangnya sebal yang terus tersenyum-senyum. "Masa kamu tidak kenal mas?" Huuuh. Aku membuang napas. "Sekarang kamu beda gak kayak biasanya, jadi aku seperti gak kenal kamu deh." "Kalau begitu," katanya dengan bibir mengulum senyum. Tangannya terulur ke arahku membuatku menganga heran. "Apaan?" Dia memajukan tangannya ke arahku. Walau bingung, aku tetap menerima uluran tangannya. "Kenalkan," katanya. "Aku Arya Kamandanu, sekarang sudah sah jadi suami kamu." Aku langsung melepas tang