Kay bergeser ke sisi Greta yang masih meringkuk di lantai. Terlihat punggungnya gemetar naik turun karena isak tangisnya.
"Dia sudah pergi, aku sudah mengusirnya. Kamu aman sekarang. Jangan takut, tak ada yang melecehkanmu lagi." Masih dengan tubuh yang gemetar, Greta mendongak menatap lurus Kay yang kini juga ikut duduk di dekatnya.
Terlihat bening mengalir deras di pipi Greta. Sungguh, meski bukan siapa-siapanya Greta, Kay bisa merasakan kesedihan yang dirasakan gadis itu. Hatinya berdesir hebat melihat pelecehan yang terjadi di depannya. Seorang wanita tak pantas dilecehkan seperti itu oleh seorang pria. Neil benar-benar menginjak harga diri Greta serendah-rendahnya. Ia bagai mikroba yang dipandang sebelah mata saja.
"Kay ... aku benar-benar sedih. Apakah kamu melihatkan diriku se
