Kay menatap Greta sekilas yang mendelik. Sungguh, gadis itu terlihat enggan untuk keluar dari kamar. Ada sorot ketakutan di sana. "Kamu janjian dengan seseorang?" lontar Kay. Greta menggeleng. Dia sendiri langsung pulang ke rumah tadi setelah selesai mengajar. Pikirannya masih kalut dengan masalah yang bertumpuk-tumpuk, jadi lebih baik ia berada di rumah daripada membuat janji dengan seseorang. Tapi, ini rumahnya, tak mungkin juga ia meminta Kay untuk membuka pintu menemui tamunya, yang entah siapa itu. "Aku lihat dulu siapa yang datang." Tanpa menunggu jawaban dari Kay, Greta yang duduk di kasur kemudian turun dari sana menuju ke ruang tamu. Kay tak mungkin tetap berada di kamar dan dia bergeser pindah ke ruang tengah, duduk di sebuah sofa. Terdengar suara pintu dibuka. Dari balikny