Delapan

2203 Kata

“Lapar lagi enggak?” tanya Efrain setelah mereka membersihkan diri. Indira memakai baju itu lagi karena memang sangat baru dipakainya tadi. Sementara Efrain hanya memakai celana pendek saja. Tubuhnya yang atletis terlihat sangat prima. Pantas saja di dinding dekat kamarnya tadi ada lemari khusus yang memajang medali dan juga throphy penghargaan lari. Sepertinya memang Efrain juga suka olah raga. Betapa sempurna hidupnya. Diberi berkelimpahan dan kepintaran, juga tubuh yang prima yang dirawatnya dengan baik. Mungkin itu cara dia menyibukkan diri sehingga tak terpikirkan untuk menikah. “Enggak, justru ngantuk,” tutur Indira. Efrain kemudian duduk di ranjang dan berbaring seraya menarik selimut. Dia menepuk kasur di sebelahnya. Indira pun ikut berbaring di sampingnya. “Mas Rain lapar? M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN