Indira membuka lebar kakinya, membiarkan Efrain menjelajah di sana, membuat Indira merasa melayang. Hingga Efrain melepas kulumannya dan berbaring di samping istrinya, “kamu di atas,” ucap Efrain membuat Indira menoleh ke arahnya dengan pandangan gugup. Dia mengusap perutnya, semoga kandungannya baik-baik saja. Dia pun kemudian mengambil posisi di atas. Efrain bisa melihat perut Indira yang semakin buncit ketika dia duduk. Indira belakangan sering memakai kaos yang agak kebesaran atau daster rumahannya sehingga perutnya tak terlalu terlihat membesar. Indira mulai bergerak saat penyatuan yang dilakukan. Efrain merasakan gerakan Indira sangat konstan dan pelan. “Lebih cepat Indira,” racaunya dengan suara berat yang khas karena gairah memenuhi pikirannya. Indira menggeleng dan tersenyum m