“Mas, ahhh dorong lagi,” gumam Indira berpegangan pada tepian pencuci piring. Ketika dia mencuci piring tadi, Efrain menghampirinya dan memeluk dari belakang, adegan itu cukup cepat hingga Indira kini membungkuk dan Efrain menghujamkan keperkasaannya dari belakang. Ditepuk pelan b****g istrinya karena gemas. Efrain meracau nikmat, tubuh istrinya sangat seksi dengan posisi ini. Dia sangat cepat bangkit meski hanya dengan membayangkan Indira saja. Mungkin dia benar-benar sudah terpaku dengan wanita yang membuatnya kecanduan itu. Saat ini, tak ada satu pun perempuan lain yang mampu menggetarkan dirinya secantik apa pun itu, menurutnya Indira adalah yang paling sempurna, terlebih dia sudah memilikinya. “Mas lebih cepat!” desah Indira. “Enak sayang?” tanya Efrain. “Enak banget Sayang,