Kaylee menatap wajah Axton yang tengah tidur. Wanita itu tidak bisa tidur karena pria di depannya bukanlah suaminya. Walaupun fisik mereka sama tidak dengan kepribadiannya. Ia bisa melihat perbedaan dari cara napasnya, posturnya, bahkan energi yang menguar dari tubuhnya. Axton mungkin memiliki ketegasan, namun masih meninggalkan ruang untuk kelembutan. Tapi Austin? Ia terasa begitu teduh, lembut dan santai. Austin tersenyum lebar ketika membuka matanya. Tatapannya langsung bertemu dengan mata Kaylee. “Pagi,” sapanya, suaranya berat namun hangat. Ia mengulurkan tangan, hendak menarik tubuh Kaylee ke pelukannya. Namun wanita itu segera bangkit, menepis gerakannya secara halus. “Ayo bangun! Hari ini jadwalmu padat.” Senyum Austin meredup. Ia mengangkat tubuhnya perlahan, duduk di pin