Suara pecahan vas bunga itu mampu membuyarkan perhatian Priscilla yang sedang menanyakan luka di bibir suaminya. Ia sangat tahu jika itu luka digigit, dan mana mungkin suaminya menggigit bibirnya sendiri.
Adnan tiba-tiba saja berdiri, dan Priscilla pun terjatuh dari atas pangkuannya.
“Mas!” seru Priscilla tampak marah.
“Sorry, Cilla, aku tidak sengaja.” Adnan lekas membantu istrinya kembali berdiri sembari menatap pintu ruang pribadi.
“Apa yang pecah, Mas?” Priscilla bertanya sembari mengikuti pandangan mata suaminya.
Priscilla yang penasaran melangkah mendekati pintu itu, namun lengannya dicekal Adnan. “Biar Regan saja yang mengeceknya, sebaiknya kamu survei beberapa rumah atau apartement untuk kita tempati di sini, seperti yang kamu sarankan. Jika ada yang menarik segera telepon ak
