“Keluar kamu dari rumah ini, Cilla!” Suara Mama Olivia bergema, lantang, penuh kemarahan yang meletup-letup.
Tanpa memberi kesempatan sedikit pun, ia meraih lengan Priscilla yang masih terisak di lantai. Genggaman tangan Mama Olivia begitu kuat, menyeret tubuh mantan menantunya itu ke arah pintu ruang keluarga.
“Mama … jangan! Tolong Mama, aku masih istri Mas Adnan!” Priscilla meronta, berusaha menahan diri agar tidak diseret. Suaranya serak bercampur tangisan.
Mama Olivia menoleh ke arah ART yang berjaga di dekat pintu. “Kalian! Cepat masuk ke kamar yang ditempati Priscilla, kemasi semua barangnya! Siang ini juga, dia keluar dari rumah ini!”
Beberapa ART bergegas, wajah mereka ragu namun tak berani membantah. Suasana mencekam membuat langkah mereka terasa berat.
Priscilla semakin p
