Bermain Berdua.

1516 Kata

Nios telah sadar, dan semua teman kelasku datang ke sini. Kami aplusan lima orang lima orang untuk melihat Nios. Terakhir, yang masuk adalah kak Arya dan Teresa. Gadis itu menempel pada kak Arya, seolah takut kalau aku akan merebut lelakinya. Nios yang masih terbaring namun sudah bisa membuka matanya itu, hanya tersenyum menanggapi kami, kemudian mereka pun pergi. aku masih tetap di sana, dan akan pulang setelah beberapa saat lagi. "Terima kasih." ujar Nios padaku. "Sama sama. Apa aja yang sakit?" tanyaku padanya. Terus terang saja, aku ngeri ketika kemarin melihat kepalanya berdarah. Nios tersenyum dan menggenggam tangan ku. "udah enggak ada, ko. Karena kamu terus nungguin aku." ungkapnya. Aku tersenyum dan menghela napas lega. "Aku harus pulang, kamu enggak apa apa kan sendirian?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN