Mareta POV.
Lagi ...
Teresa mengguyurku dengan air, ketika aku hendak masuk ke dalam kantin. Gadis itu berkacak pinggang dan menatapku tajam. "Kamu masih aja bandel ya? kan aku udah bilang kalau Arya itu miliku!" aku tahu ini akan terjadi. Aku sesungguhnya lelah dengan gadis ini. Aku ingin sekali memukulnya, namun aku tidak akan melakukan itu padanya. Aku akan melakukan itu pada laki laki yang menyebabkan kami sampai seperti ini. Siapa lagi kalau bukan kak Arya.
"Kenapa kamu enggak jawab? kamu kan udah tahu kalau Arya itu pacar aku. masa sih kamu enggak mikir sekali pun!"
Aku masih saja terdiam, dan memilih tetap terdiam, sampai seseorang datang, yaitu kak Arya. Dia panik dan segera melepaskan jas almamaternya, lalu ia pakaikan padaku.
Menatap Teresa dengan helaan napas dalam. "Kam
