Para pelayat memenuhi rumah, dan halaman rumah Renata. Dari keluarga besar mereka, dari teman, dan relasi bisnis juga. Renata duduk di samping jenazah Reno, ditemani oleh Asila, yang tidak diijinkan terlalu banyak bergerak karena tengah hamil muda. Ada Soleh, dan Cantika yang juga duduk di dekat mereka. "Rena ...." Seseorang menyentuh bahu Renata, Renata menolehkan kepala. Ia segera memutar tubuhnya, dan berpelukan dengan wanita yang menyentuh bahunya. "Mbak Alea ...." "Rena ...." Kedua wanita itu sama-sama menangis. Alea mengusap lembut punggung Renata. Usia Alea sendiri sudah lebih delapan puluh tahun. Namun, masih terlihat cukup gesit di usia tuanya. "Mbak Alea dengan siapa?" "Dengan Lee, anak-anak, menantu, dan cucu-cucuku." "Terima kasih, Mbak Alea mau datang ...." "Tentu sa

