Hari sabtu pagi, Revan berjualan di pasar dengan dibantu Rara. Setelah selesai berjualan, mereka membawa makan siang untuk dimakan bersama, di SPBU tempat Asila bekerja. Revan, Asila, dan Rara. Bertiga mereka duduk di dalam ruangan Asila. Mereka menikmati makan siang. Menunya, sapat siam bebanam, plus cacapan, dan gangan keladi. "Makan yang banyak Acil, biar badan Acil tambah besar, jadi tidak terlalu timpang nanti kalau duduk di pelaminan dengan Abang Revan." "Uhuuk!" Asila tersedak, Revan menyodorkan air minum pada Asila. Asila menerima gelas berisi air minum dari Revan. "Rara sebenarnya merasa mengganggu, tapi Acil, dan Abang belum nikah, belum boleh berduaan saja." "Tunggu aku lulus sekolah dulu, Rara." "Memang boleh, usia Abang baru delapan belas." "Rara benar, minimal dua pulu

