"Gala.." Aya mendesah. Keduanya terengah engah di pojok rumah. Gala menarik nafas panjang. Secara perlahan kedua tangannya yang menopang tubuh istrinya, ia turunkan secara perlahan. Kedua kaki Aya pun mendarat di lantai dengan selamat. Aya melepaskan tangannya dari leher suaminya sambil merapikan celananya, "Gala.. Kenapa kamu bisa? Kamu tidak pegal mengangkat tubuhku? Kamu kuat sekali. Suamiku hebat." "Kamu luar biasa," Aya berbisik di telinga Gala. Ia membelai rambut suaminya. Peluh membasahi kening Gala. Aya mengecupnya berulang kali. "Bilang lagi," Gala tersenyum. "Kamu kuat. Kamu hebat. Kamu luar biasa," Aya menggigit bibirnya. "I'm your husband. Semuanya sepadan.." Gala tersenyum senang. Pujian istrinya berhasil membuatnya melayang hingga ke langit ketujuh. Gala me