61

1714 Kata

Suasana ruang pertemuan utama di lantai 18 gedung restoran di hotel naungan Bramasta. terasa sejuk dan rapi. Interior elegan dengan d******i kayu gelap dan marmer putih menambah kesan profesional dan eksklusif. Namun, di tengah atmosfer yang tertata sempurna itu, Denta Attala Bramasta tampak tak begitu tenang. Jam tangan Patek Philippe yang melingkar di pergelangan kirinya sudah menunjukkan pukul 12.15 WIB. Lima belas menit melewati waktu yang dijanjikan. Rahang Denta mengeras. Ia tidak menyukai keterlambatan—terutama dari orang yang meminta kerjasama. Di seberangnya, Bima, asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu, sesekali melirik tablet yang berisi rundown pertemuan hari ini. Ia bisa membaca gelagat bosnya yang mulai kehilangan kesabaran. "Sudah ada kabar dari pihak Pak Gerald, Bim?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN