Flashback – beberapa hari lalu Di sebuah ruang rapat kecil di lantai 9 Admojo Group, suasana terasa dingin meski pendingin ruangan tak terlalu kuat. Bima—asisten utama Denta—berdiri dengan berkas di tangan. Matanya tajam menatap Lilla yang duduk dengan tenang di seberang meja, kedua tangannya bersilang di d**a. “Lil,” suara Bima datar tapi mengandung tekanan, “lo yakin gak tahu siapa yang main di balik proyek Bhayana?” Lilla menatapnya balik tanpa gentar. “Gue cuma handle distribusi data dari tim Juan. Semua approval bukan di tangan gue. Awal pertemuan pun selama ini samapi sekarang juga sama Juan.” “Gue tahu. Gue diminta periksa semua kemungkinan celah. Termasuk memo dari vendor yang belakangan ini teridentifikasi fiktif... dan nama lo ada di salah satu memo internal itu.” Lilla meny

