88

1458 Kata

Salina sedang berada di atas pangkuan suaminya, mengalungkan lengan di leher Dante, seolah tak ingin berjarak barang sejengkal pun. Sejak pagi, ia seperti lem yang melekat erat, mengikut ke mana pun Dante melangkah. Dari kamar mandi, dapur, ruang kerja, hingga sekarang di sofa ruang tengah—dia tak mau jauh-jauh. Dante semula mengira istrinya hanya sedang manja. Tapi setelah ingat jika istrinya saat ini tidak sendiri, dirinya pun berfikir jika memang waktunya sang istri bermanja padanya. “Ini kemauan kamu, atau si kecil yang nyuruh kamu nempel terus sama aku?” tanyanya dengan nada menggoda. Salina hanya mendengus manja, mengubur wajah di leher suaminya. “Dua-duanya.” Dante tertawa pelan, membelai rambut Salina dengan sayang. Siapa yang tidak senang? Istri yang dicintainya, kini mengandu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN