59

1242 Kata

Pagi itu seperti biasa, Salina berdiri di depan suaminya dengan ekspresi sedikit merengut. Tangannya lincah memasangkan dasi di kerah kemeja putih milik Dante, tapi gerakannya terasa agak tegas—sedikit lebih keras dari biasanya. Dante hanya mengangkat alis. “Jangan cemberut seperti itu, Sayang. Apa perlu aku gigit bibirmu biar senyum lagi?” godanya dengan suara yang dalam dan lembut. Salina mendesah, wajahnya tetap serius. “Masih berani?” ucapnya dingin, lalu menarik dasi Dante sedikit lebih kencang. “Akhhh—Salinaaa…” Dante segera menangkap tangan istrinya, wajahnya meringis. “Ya jangan dicekek juga, Sayang!” protesnya sambil mendekat dan mengecup pipi Salina dengan penuh gemas. “Makanya jangan banyak tingkah,” semprot Salina, bola matanya menatap tajam seperti kucing marah. “Tingkahn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN