Suasana di dalam club D.NOIR berubah drastis. Lampu-lampu neon yang biasanya berpendar sensual kini hanya menyala samar—hanya cukup untuk menyinari langkah-langkah cepat para pria bersetelan hitam yang masuk dengan aura dingin. Musik telah dihentikan. Para tamu yang sebelumnya berpesta kini saling berbisik, ketakutan, melihat lima pria yang aura kuasanya mengguncang atmosfer ruangan. Denta berdiri di depan pintu utama, sorot matanya tajam menyapu seluruh ruangan. "Semua diam di tempat!" serunya dingin, suaranya menggema seperti cambuk di tengah keheningan. Saka melangkah lebih dulu, mengangkat tangannya sebagai isyarat. "Tutup semua CCTV publik. Aktifkan sistem kontrol internal. Hanya kita yang bisa lihat dan simpan rekamannya." Dante menurunkan kacamata hitamnya, menyipitkan mata. “Kit

