69

1317 Kata

Salina masih duduk di kursinya, wajahnya pucat dan cemas. Tangannya memegang gelas air putih, namun belum sempat ia teguk, Dante sudah menyingkirkan gelas itu dan menggenggam tangannya erat. "Sayang," ucap Dante lembut, namun penuh penekanan. Ia berlutut di samping kursi Salina, sejajar dengan wajah istrinya. "Aku gak akan biarin ini ganggu kamu, apalagi sampai ngaruh ke kondisi kamu dan bayi kita." Salina menatapnya. Ada rasa takut yang sulit ia redam, terutama setelah semua yang sudah mereka perjuangkan demi membangun kembali Pranata. "Aku cuma... gak mau kehilangan semuanya lagi, Mas," bisiknya lirih. "Kita udah sejauh ini, dan kalau sampai kerja sama ini gagal..." Dante menyentuh perut Salina yang masih datar, jemarinya lembut namun tegas. “Kita gak akan kehilangan apa pun, dan kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN