74

1777 Kata

Suara denting lift terdengar lembut saat pintu menutup rapat. Dante berdiri diam, kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya. Sorot matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya tak berhenti bekerja. “Kita ke Bratama sekarang,” titahnya dengan suara berat dan dingin. Alex yang berdiri di sisi kanan langsung mengangguk. “Oke. Gue hubungi Denta.” Dante hanya memberikan anggukan singkat. Tak perlu penjelasan panjang. Denta—adik kembarnya—harus tahu. Mereka harus bergerak sekarang, sebelum nama Reno benar-benar mencemari lebih dalam apa yang sedang coba ia lindungi. Begitu lift terbuka, Dante langsung melangkah cepat keluar dari lobi Central City Tower. Cahaya matahari sore menyambutnya, menyilaukan sesaat, tapi tak cukup untuk mengaburkan fokusnya. Di pelataran gedung, dua mobil h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN