66

1415 Kata

Kalia duduk bersandar di meja kerja kamar mereka, tubuhnya menegang, jemarinya lincah menari di atas keyboard, namun wajahnya menunjukkan kegelisahan yang tak biasa. Alisnya mengerut, bibirnya sedikit terbuka, dan pandangannya terpusat pada layar laptop yang tampak kosong. Tidak seperti biasanya—wanita itu selalu terstruktur, disiplin, dan nyaris tak pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaannya sebagai CEO Admojo Group. Denta, yang duduk santai di atas sofa sambil mengecek email di laptopnya sendiri, melirik ke arah istrinya yang terlihat panik. “Baby, kenapa?” tanyanya, bingung namun tetap tenang. Kalia menoleh dengan ekspresi shock. “Mas… laporan yang harus kamu acc untuk Bratama... hilang. Padahal tadi udah aku simpen. Aku nggak tahu aku pencet apa, tapi sekarang file-nya nggak ada.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN