Peter menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Genggamannya pada setir mobil menguat hingga kuku tangannya memutih, jangan lupa rahangnya yang menguat hingga semua orang dapat tahu jika pria itu sedang dalam emosinya. "s****n!" umpat Peter. Semenjak ia melangkahkan kakinya keluar dari toko bunga milik Sabelle, Peter tahu jika perbuatannya sangat menyakiti hati Sabelle. Peter tidak pernah melihat Sabelle seperti itu sebelumnya, seolah itu adalah batas kesabaran yang dimiliki oleh Sabelle Clark, istrinya. Peter bahkan tidak tahu, apakah masih pantas ia memanggil Sabelle istrinya setelah apa yang ia lakukan pada wanita itu? Dirinya memang bodoh, sangat bodoh! Peter mengendarai mobil ke penthhousenya, setelah sampai ia langsung keluar dari mobil dan membanting pintu mobilnya dengan cuk