Luna tersenyum merekah setelah tahu mendapat kabar kalau Bramansyah akan memberikannya rumah. Dia melihat ke cermin dan berdandan, berharap kalau Bramansyah bisa memiliki perasaan yang tersisa setelah melihat dirinya sekarang. "Apa sebenarnya Bramansyah itu masih cinta sama aku, tapi dia juga takut kehilangan Sera, makanya dia ingin tetap perhatian sambil sembunyi begini?" gumam Luna. Berhubung dengan Arthur dan Anya yang sudah pergi keluar sebentar. Luna merasa kalau ini adalah kesempatannya untuk berbaikan dengan Bramansyah atau bahkan untuk merebut kembali Bramansyah dari Seraphina. Luna memberikan sentuhan terakhir di bibirnya dengan memoles lipstik yang membuat wajahnya tampak lebih segar juga cerah. Lalu dia menutup lipstiknya dan menaruh ke tempat semula. Tidak lama dari itu, su
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari