Setelah meninggalkan ruang rapat, Sky langsung menuju bandara. Dia memesan tiket penerbangan pertama yang tersedia menuju negaranya, karena pesawat pribadinya belum mendapatkan izin penerbangan saat itu juga, dan Sky tak bisa menunggu sampai besok. Dia tahu bahwa ini adalah keputusan impulsif, tapi dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia harus bertemu dengan Star, harus mendapatkan penjelasan dari semua ini. Selama penerbangan, Sky tidak bisa berhenti memikirkan foto lembaran formulir itu. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan-bayangan tentang apa yang mungkin terjadi jika Star tidak melakukan aborsi. Mereka bisa memiliki keluarga yang bahagia, bisa membangun masa depan bersama-sama. Tapi sekarang, semua itu hilang begitu saja karena keputusan Star yang menurutnya sangat jahat dan