Setelah meninggalkan klinik, Star melangkah pelan keluar menuju mobilnya. Langit sore mulai memerah, namun cahaya matahari yang biasanya membawa kehangatan terasa dingin dan hampa bagi wanita itu.
Tubuhnya terasa begitu lemah, seolah-olah setiap langkah yang dia ambil adalah beban berat yang sulit untuk ditanggung.
Pikirannya dipenuhi oleh rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam. Dia tak menyangka akan memiliki pikiran sejahat itu untuk menggugurkan dia bayinya.
*
*
Sesampainya di apartemen, Star langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa menyalakan lampu.
Dia duduk di tepi ranjang, matanya kosong menatap lantai. Di tangannya, ada sebuah amplop kecil berisi foto hasil USG dua janin yang pernah tumbuh di rahimnya.
Gambar itu adalah jejak dari makhluk-makhluk kecil yang belum sempa
