Tidak sampai dua jam setelah Kenn mengerahkan seluruh jaringan kekuasannya, anak buahnya akhirnya menemukan Alvenn—putra semata wayangnya yang tak pernah dia kenal sebelumnya—di sebuah gudang kosong di pinggiran kota. Anak lelaki berusia enam tahun itu terlihat lelah, wajahnya pucat, tapi untungnya tidak terluka. Matanya yang besar, mirip sekali dengan Alyssa, berkedip-kedip ketakutan saat melihat sekumpulan pria bertato mendekatinya. "A-Aku ingin pulang ..." suara kecilnya gemetar. Kenn, yang berdiri di belakang anak buahnya, merasa dadanya sesak. Ada sesuatu yang retak di dalam hatinya saat dia menyadari betapa kecil dan rapuhnya bocah itu. “Hei, kau tidak apa-apa,kan?” Kenn berlutut di depannya, mensejajarkan dengan tinggi badan Alvenn. Alvenn mengangguk. “Uncle menjemput