Obrolan Panjang Dan Saling Mengenal

963 Kata
Sambil duduk di sofa yang berhadapan dengan Sky, Star mencoba mencari cara untuk memulai percakapan. “Jadi … perusahaanmu bergerak di bidang apa?” Sky tertawa pelan. “Pembahasan yang … cukup standar. Oke, tapi aku tetap akan menjawabnya. Perusahaanku bergerak di beberapa bidang. Tapi di kota ini bergerak di bidang teknologi.” Star terkesan karena Sky pasti adalah keturunan old money, tetapi dia berusaha tidak terlalu menunjukkan kekagumannya. “Pekerjaan yang … bagus.” Sky kembali tertawa. “Hidupku sangat datar dan standar. Kita bicara tentangmu saja. Bagaimana denganmu? Apa kesibukanmu?” “Oh, aku bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan. Dan aku mendapatkan apartemen ini dari kerja kerasku di sana.” Sky mengangguk, tampak benar-benar tertarik dan kagum. “Wow, itu hebat. Aku selalu kagum dengan orang-orang yang bisa bekerja secara mandiri. Pasti membutuhkan banyak disiplin. Jika kau bisa mendapatkan apartemen ini, itu artinya kau sudah memberikan banyak pada perusahaan itu.” Star tersenyum kecil, merasa sedikit lebih rileks dan senang dengan penghargaan Sky. “Ya, keuntungan 250 persen.” “Wow, kurasa aku harus merampasmu dari perusahaan itu agar kau bekerja di perusahaanku.” Star tertawa kecil. “Aku sangat loyal dan tak akan mudah berpaling.” “Meskipun aku menawarkan gaji yang lebih tinggi? Mungkin aku bisa memberikanmu sebuah mansion, lebih dari apartemen ini.” “Terima kasih atas tawaran menggiurkan itu. Dan aku merasa terhormat. Tapi aku tak sejahat itu untuk menghianati pimpinanku, Sky. Dia orang yang sangat baik dan tim-ku sudah seperti keluarga bagiku,” jawab Star dengan tenang dan sikap anggunnya seperti biasa. Percakapan mereka berlanjut, dan semakin lama mereka berbicara, Star merasa bahwa Sky bukan hanya tampan, tetapi juga seseorang yang cerdas dan sangat good attitude. Dan meskipun pria itu memiliki power yang besar—namun tak pernah menyela atau meremehkan ucapan Star. Ia mendengarkan dengan sungguh-sungguh setiap kali Star berbicara, dan dia selalu memiliki jawaban yang cerdas namun santai. Beberapa saat kemudian, mereka berdua tertawa kecil karena topik percakapan berubah menjadi hal-hal konyol seperti kegagalan Sky saat mencoba memasak pertama kali di apartemennya. “Aku hampir membakar dapur saat mencoba membuat pancake,” kata Sky sambil tertawa. “Sejak itu, aku menyerah untuk memasak sendiri.” Star ikut tertawa. “Mungkin kau butuh kursus memasak. Atau, kau bisa mulai dengan sesuatu yang lebih sederhana, seperti mie instan jika pelayanmu sedang libur.” Sky menggeleng sambil tertawa. “Mungkin aku lebih baik tetap memesan makanan dari luar. Lebih aman untuk perut dan apartemenku.” “Kau bisa memasak?” tanya Sky. Star mengangguk. “Aku hidup mandiri sejak kecil, jadi aku bisa melakukan semuanya termasuk memasak. Dan aku terbiasa melakukannya sampai sekarang meskipun aku punya cukup uang untuk membeli makanan di luar.” “Kalau begitu, boleh aku mampir setiap pagi untuk makan pagi di sini? Aku bisa membayarmu.” Star terdiam sejenak. Dia merasa terjebak dalam pertanyaan Sky. Dia tak bisa menolak, namun dia juga tak ingin serta merta membiarkan Sky semakin dekat dengannya. “Masakanku sangat sederhana, dan mungkin kau akan muak memakannya,” jawab Star akhirnya. “Aku akan mencobanya, biarkan aku mencoba dulu.” Sky mulai merambat masuk ke dalam hidup Star dan mengawalinya dengan sebuah ritual makan pagi. Lalu Star mengangguk dengan pelan dan ragu. “Oke, tapi aku harap aku tak membuatmu keracunan.” Sky tertawa kecil dan tersenyum menatap wajah Star yang sedikit ada keraguan di sana. “Kau tinggal sendirian saja?” tanya Sky dan topiknya mulai masuk ke ranah pribadi Star. “Ya, aku sendirian dan aku lebih suka seperti itu.” “Introvert?” Star tertawa kecil lalu mengangguk. “Itu membuatku nyaman dengan tidak adanya kerumitan dalam hidupku.” “Jadi teman adalah kerumitan bagimu?” Sky tak berhenti bertanya. Star terdiam sejenak. “Aku hanya tak percaya pada sebuah hubungan. Itu tak akan pernah bertahan lama dan biasanya berakhir toxic.” Sky mengangguk. “Aku pernah bercerai, tapi aku sama sekali tak trauma pada sebuah hubungan. Karena bagiku, tak semua wanita sama seperti mantan istriku. Tapi … aku menghormati penilaianmu pada sebuah hubungan. Aku yakin kau punya alasan yang kuat.” “Ya, kau benar. Aku punya alasan kuat. Keluargaku berantakan dan aku tumbuh di lingkungan broken home. Dan kini, aku baru menyadari bahwa hidup sendiria itu lebih baik daripada berpasangan karena akan menimbulkan lebih banyak masalah hidup. Aku lebih suka stres ketika menghadapi pekerjaan yang menumpuk berminggu-minggu daripada harus stres menghadapi hubungan yang menyakitkan.” Sky mengangguk dan mencoba mengerti apa yang dirasakan oleh Star. Sudah sangat terlihat bahwa Star adalah wanita independent yang berkarakter kuat, berkeinginan kuat, keras kepala, namun masih bisa membuat hidupnya berkualitas dengan karakter itu. * * Waktu terasa berlalu dengan cepat, dan ketika Star melirik jam di dinding, dia terkejut melihat sudah hampir tengah malam. “Aku tidak menyadari waktu sudah larut,” kata Sky sambil berdiri. “Terima kasih sudah mempersilakan aku masuk. Aku senang bisa memiliki tetangga lagi. Dan aku senang bisa mengenalmu.” Star ikut berdiri, merasa sedikit kecewa bahwa percakapan mereka harus berakhir. “Aku juga senang bisa mengenalmu. Terima kasih atas hadiah dan obrolannya.” Star merasakan sebuah getar aneh di dalam dadanya. Dia merasa tak kesepian dan baru kali ini seorang pria yang mengobrol lama dengannya di dalam tempat tinggalnya. Sky tersenyum tipis. “Sama-sama. Jika ada apa-apa, jangan ragu untuk mengetuk pintuku.” Star mengangguk, mengantar Sky sampai ke pintu. “Selamat malam, Sky.” “Selamat malam, Star. Sampai jumpa besok pagi.” Ketika pintu tertutup, Star bersandar pada dinding, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Pria itu bukan hanya tetangga baru yang mempesona, tetapi juga seseorang yang berhasil membuat hatinya berdebar kencang. “Ini akan menjadi menarik, tapi … bagaimana jika ini …” gumamnya pelan dengan ucapan yang menggantung. Star menggigit bibirnya, tanda dia sedang gelisah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN