Dear Caroline, Putriku Tersayang. Saat kamu membaca surat ini, berarti ayah sudah tidak bisa lagi berada di sisimu, dan mungkin orang-orang jahat itu sedang mengejarmu. Sebelum ayah mengatakan apapun lebih banyak, ayah ingin memohon maaf yang amat sangat padamu. Maafkan ayahmu yang sangat egois ini, yang telah memaksamu melepaskan cita-citamu hanya demi sebuah tradisi keluarga. Maafkan ayah, yang terpaksa meninggalkanmu sendirian lebih cepat. Maafkan ayah, yang mungkin telah membuatmu terlibat dengan masa lalu ayah yang sangat kelam. Maafkan, ayah tidak bisa menggandeng tanganmu menuju pelaminan dan menyerahkanmu pada pria yang kau cintai. Maafkan ayah, yang belum bisa menjadi ayah yang sempurna untukmu. Maaf… Ayah sangat-sangat menyesal Carol. Bersama surat ini, hal pertama