Tok! Tok! Tok! Sekali lagi suara ketukan di kaca terdengar. Caroline reflek mengulurkan tangan, mendorong Raymond menjauh. “Argh! Shіt! Line, lukaku sakit!” Raymond mengerang kesakitan saat tangan Caroline tak sengaja menekan bahu Raymond saat mendorongnya menjauh. “Ah, maaf, maaf! Aku tak sengaja Ray. Maaf.” Caroline bergegas melompat kembali ke kursi penumpang di samping pengemudi sambil menatap khawatir ke arah Raymond. Meski matanya masih sesekali melirik Raymond dengan khawatir, tangan Caroline tak berhenti merapikan rambut dan pakaiannya yang sudah acak-acakan karena perbuatan Raymond barusan. Tok! Tok! “Berisik!” Raymond menurunkan kaca dengan wajah merengut dan membentak keras Timmy. “Eh?! Ah…maaf, Tuan Muda…ehm…” Timmy menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal saat melihat