Ruangan itu terasa sunyi ketika Raymond membuka matanya perlahan. Cahaya pagi yang redup menyusup melalui tirai rumah sakit, menciptakan bayang-bayang lembut di dinding. Rasa sakit samar di kepalanya mengingatkan Raymond bahwa dirinya telah melewati hari yang luar biasa mengejutkan. Saat pandangannya mulai jelas,, Raymond melihat Elena sedang tertidur di sofa kecil yang berada di sudut ruangan dengan tubuh Clarissa dalam pelukannya. Wajah keduanya terlihat tenang dan damai. Pemandangan yang begitu kontras dengan kekacauan di dalam hati Raymond. “Kenapa aku masih merasa ini semua tidak nyata? Apakah aku masih dalam bermimpi?” gumam Raymond lirih. Matanya terus memandangi Elena, wanita yang kini semakin mengisi pikirannya dengan ketidakpastian. Raymond kembali teringat mimpi-mimpi samar