Baru saja Caroline memasukkan ponselnya ke dalam tas, tiba-tiba terdengar suara seperti patahan ranting dan daun-daun yang terinjak. Caroline reflek segera menutup mulut dengan kedua tangannya, mencegah diri sendiri agar tidak menjerit kaget. Wajahnya memucat ketakutan. Dengan panik Caroline mencari tempat persembunyian. Suara langkah yang semakin mendekat, membuat Caroline semakin panik dan kebingungan. Matanya memandang nyalang ke sekeliling, dan beruntung di depannya terlihat sebuah selokan yang cukup besar membelah hutan. Di tengah selokan itu ada tumpukan batu-batu yang sepertinya bisa digunakan olehnya untuk bersembunyi. Saat ingin melangkah, Caroline tak sengaja menunduk dan dia melihat bekas tapak sepatunya tercetak jelas di tanah lembab hutan. Ah, gawat. Kalau begini, merek