“Apa kau ingin mengucapkan doa dan kata perpisahan terakhir, Maximilian? Karena aku akan memastikan hutan ini akan menjadi kuburanmu.” Takeshi mengacungkan samurainya ke arah Raymond dengan tatapan bengis penuh niat membunuh.
“Hmph… Takeshi, Takeshi… kau tua bangka bau tanah, otakmu benar-benar sudah karatan. Apa selama ini kau tidak pernah belajar dari pengalaman?” Raymond mendengus sambil tertawa sarat dengan ejekan. Kedua tangannya terlipat di depan dadanya, dengan posisi tubuh terlihat santai dan tak peduli.
“Tentu saja aku belajar dari pengalaman, Maximilian. Kau pikir aku bodoh? Aku sudah mempersiapkan semua orang-orang ini, hanya untuk memastikan kau akan mati hari ini.” Takeshi memberikan isyarat dan puluhan anak buahnya yang mengepung Raymond langsung mengeluarkan senjata mereka
