“Ya, ya. Aku mengerti.” Caroline mengerucutkan bibirnya. Dia tidak ingin dipisahkan dengan Diana yang sudah dianggap seperti keluarganya sendiri, Meski mereka baru berkenalan, tetapi Caroline sudah merasa sangat cocok dengan Diana dan tak ingin digantikan dengan siapapun juga. “Aku tidak suka melihatmu terus-terusan sakit seperti ini, Mungil. Jika teringat saat dirimu yang terbaring koma di ruang ICU, rasanya seperti ada tangan kasat mata yang meremas jantungku erat-erat. Rasanya sangat sakit sekali. Aku benci melihatmu terbaring di tempat tidur ini.” Dengan sangat hati-hati, Raymond mengangkat tubuh Caroline dan meletakkan dipangkuannya. Sekarang Raymond yang terduduk di tempat tidur sambil bersandar dengan Caroline yang merebahkan dirinya di pangkuan Raymond. Caroline menyandarkan kepa