“Alicia, cepat lari. Mereka datang mengejarmu.”
Dering suara ponsel yang lupa dimatikan membangunkan Alicia. Dengan setengah mengantuk Alicia meraih ponsel yang terletak di nakasnya.
“Mia? Ini kamu?” tanya Alicia setengah melantur. Dengan mata mengantuk, Alicia menjauhkan ponselnya dan mengerjapkan kedua matanya, agar lebih fokus saat membaca nama yang tertera di layar.
“Jangan banyak tanya, Alicia. Pergi dari sana secepatnya. Hilton sudah mengirim Dia. Segera pergi, Alicia.” Suara panik seorang wanita yang di panggil Mia oleh Alicia, berhasil menembus rasa kantuknya.
“Mia, ada apa ini? Hilton? Dia” Alicia masih berusaha mengumpulkan pikiran dan jiwanya yang masih belum lengkap sepenuhnya.
“Dia. Black Phantom. Hilton mengirimnya untukmu.” Nama yang Mia sebutkan akhirnya bisa menghila
