"Tuan, kami menemukan mereka." Hilton menutup buku yang sedang ia baca dengan pelan, menatap anak buahnya yang sedang berdiri di ambang pintu dengan nafas memburu. Tatapan matanya sangat tajam, seolah menusuk jauh hingga ke dalam pikiran bawah sadar si pembawa laporan. "Di mana?" suaranya datar, nyaris tanpa emosi, tetapi ada sesuatu yang dingin dan mematikan di baliknya. "Sebuah gudang kosong di pinggiran kota, tidak jauh dari pelabuhan tua. Mereka terus berpindah tempat. Sepertinya mereka sedang bersiap melarikan diri." Hilton mengangguk perlahan. Matanya menyipit, ekspresinya berubah menjadi sesuatu yang sulit ditebak—bukan kemarahan, bukan kepuasan, tapi lebih seperti kesabaran seorang pemangsa yang akhirnya melihat buruannya tersudut. "Apa dia hanya sendirian? Atau ada orang lain