Siang itu, di dalam ruang kerja pribadinya di bawah tanah Mansion Nelson, Caroline duduk dengan ekspresi yang sulit ditebak. Jemarinya dengan lincah mengetik di laptopnya, mencari informasi yang tak bisa ia jelaskan asalnya.
Kecurigaan mulai mengusik pikiran Caroline sejak dia terbangun pagi ini. Notifikasi ponselnya terus berbunyi nyaring menampilkan banyak berita tentang Hilton. Caroline menyadari Ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
Pintu diketuk dua kali. Caroline menghela napas dan menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Masuk."
Pintu terbuka, memperlihatkan sosok Raymond yang berjalan dengan langkah hati-hati. Tatapan pria itu tajam, bibirnya tersenyum tipis, aura beku terasa begitu kental. Khas Raymond yang baru.
"Kau masih sibuk?" tanya Raymond datar.
Caroline yang harus me
