Malam telah larut, tetapi di sebuah rumah kecil yang tersembunyi di pinggir kota, Alicia dan Ben duduk di depan layar laptop yang memancarkan cahaya kebiruan. Di seberang mereka, Tuan Harrington menyandarkan tubuhnya ke kursi, wajahnya meski tenang tetapi terlihat penuh ketegangan. Aroma kopi hitam yang mulai mendingin menguar samar di udara, bercampur dengan kemelut yang menggantung di antara mereka. "Kita sudah berhasil mengguncang Hilton dengan serangan awal ini," ujar Ben, tangannya masih sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Cahaya layar memantulkan ekspresi serius di wajahnya. "Tapi ini baru permulaan. Kita butuh lebih dari sekadar skandal untuk menjatuhkannya sepenuhnya." Alicia menatap layar dengan mata yang menyala penuh kebencian. "Aku ingin dia merasakan ketakutan yang sa