"Kita butuh orang dalam." Alicia membuka pembicaraan dengan tegas. Wajahnya tetap pucat, meski matanya menyala penuh tekad. “Orang dalam?” Ben mengerutkan keningnya, memastikan dirinya tidak salah dengar. "Ya, seseorang yang cukup dekat dengan Hilton tapi tidak sepenuhnya setia padanya. Seseorang yang tahu semua rahasianya, tetapi tidak memiliki kekuatan serta kemampuan untuk membongkarnya." Alicia berkata lagi. Ben, pria jangkung dengan rambut gelap yang selalu tertata rapi, mengangguk pelan. Dia menyesap kopi yang mulai mendingin di cangkirnya. "Sepertinya, Aku punya seseorang yang sesuai dengan deskripsimu. Mungkin dia bisa membantumu.” “Siapa?” tanya Alicia penasaran. “Giana Wels. Kau ingat?” Ben mengerlingkan matanya jenaka pada Alicia. Kening Alicia semakin berkerut, berusaha