Tiba-tiba saja, tawa Raymond menghilang, digantikan jerit tangis Caroline yang membahana. Pasalnya, Raymond kecil terlalu bertenaga melempar boneka kelinci Caroline, sehingga boneka itu terlempar jauh dan jatuh di tengah kolam ikan yang cukup dalam dan besar sehingga menyerupai danau kecil. Profesor Gerald tergopoh-gopoh mendekati mereka, bersama dengan ayah Raymond dan beberapa pelayan. Semua orang sangat terkejut begitu mendengar suara jeritan Caroline. Melihat ayahnya, Caroline langsung berlari menghampiri pria dewasa itu dan menangis terisak-isak dengan pilunya dipelukan sang ayahnya. Raymond hanya bisa menatap dengan tatapan bersalah. Profesor Gerald terus berusaha menenangkan Caroline, sampai akhirnya gadis kecil itu tertidur di pundak ayahnya, isak tangis masih terdengar sesekali