Kring… “Hei, bukakan pintu nya, aku sudah kembali.” Ditengah keheningan orang-orang yang masih terkejut, tiba-tiba suara Raymond terdengar dari pengeras suara yang berada di dekat pintu. Hendri cepat-cepat menekan salah satu tombol di panel kontrol untuk membuka lapisan baja dan kunci pintu masuk, membiarkan Raymond melangkah masuk dengan gaya santainya. “Semua persiapan sudah selesai. Pesawat terbang pribadiku, sudah menunggu di bandara. Siap untuk berangkat kapan saja. Setelah ini, kita akan kembali ke rumahmu untuk mengambil barang-barang dan paspormu.” Raymond langsung menjelaskan rencananya pada Caroline. Namun, rencana Raymond tidak mendapat tanggapan seperti yang diinginkannya. Semua orang hanya terdiam dan menatap ke arahnya dengan pandangan yang tidak dapat dimengertinya. “Ad