29

499 Kata

Tidur Greta tidak benar-benar lelap. Di balik kelopak matanya yang terpejam, muncul bayangan kabur yang perlahan menjadi jelas. Wajah itu, wajah Novan. Senyum yang dulu membuatnya tenang, kini justru terasa seperti luka yang menolak sembuh. Dalam mimpinya, Greta berdiri di sebuah taman yang asing. Rumputnya hijau, tapi langit di atasnya kelabu. Angin berembus lembut, membawa aroma yang familiar, aroma tubuh Novan. Greta menoleh. Di antara kabut tipis, sosok itu muncul. Langkah-langkahnya tenang, tatapannya hangat namun tajam, seolah sedang memanggil ingatan yang ingin ia lupakan tapi tak bisa. "Greta …" Suara itu berat, seperti datang dari dalam dirinya sendiri. Greta mendekat. Ia ingin bicara, tapi bibirnya kelu. Tangannya gemetar saat hendak menyentuh wajah Novan, namun yang ia ras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN