Sementara di kantor tempat Angel bekerja, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. “Wah, ternyata begini rasanya kerja seharian,” gumam Angel sambil meregangkan tubuhnya dan mengangkat tangan ke atas. Ia baru saja menyelesaikan serangkaian tugas yang menumpuk sejak pagi. Kelelahan mulai terasa, tetapi ada juga rasa puas karena bisa membantu Andra, kakaknya, yang sedang membutuhkan dukungan.
Dari balik meja kerjanya, Reza, manager kantor itu, terus memperhatikan Angel dengan seksama. Ia mengikuti setiap gerakan Angel yang terlihat sibuk di mejanya, memerhatikan penampilan profesional gadis itu yang tampak menarik dalam balutan pakaian kantor yang rapi. Tanpa menunggu lama, Reza memutuskan untuk mengambil langkah. Ia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju meja Angel.
“Hai, kamu,” panggil
