BAB 16

1009 Kata

“Eh, Ngel! Lo kenapa? Pelan-pelan dong makannya!” Kiki buru-buru menegur, sementara Angel masih terbatuk-batuk. “Iya, bener tuh. Hati-hati, Ngel!” tambah Lia, diikuti Siska yang ikut berseru, “Iya, pelan-pelan dong!” Angel menelan ludah dengan gugup dan segera meraih segelas air putih di depannya, meneguknya cepat-cepat. “Oh, i-iya... maaf,” katanya terbata-bata, wajahnya sedikit memerah. Dalam hati, Angel semakin panik. “Aduuuuh! Bahaya ini! Kayaknya si Kiki ini bener-bener fans garis kerasnya ‘Ayang’ deh,” batinnya, melirik ke arah Kiki yang tampak berbinar-binar. Kiki memandang Angel dengan alis terangkat, penuh rasa ingin tahu. “Eh, Ngel, lo kenapa? Kok ngelihatin gue kayak gitu amat?” tanyanya penasaran. Angel tersentak, wajahnya memerah. “Oh, n-nggak! Nggak papa kok!” jawab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN