“Boleh, boleeeeh!” balas Angel, menambahkan nuansa menggoda dalam pesan itu. Senyum Alex semakin lebar. “Ayaaaang, Ayang,” pikir Alex, merasakan perasaannya melambung setiap kali membaca chat dari Angel. Ia benar-benar merasa terjebak dalam cinta, seperti sedang dimabuk asmara. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka diikuti oleh langkah kaki. “Lex, lo kenapa? Itu chat dari siapa? Kok senyum-senyum sendiri gitu?” suara Andra tiba-tiba menyadarkan Alex dari lamunannya. “Eh, lo, Ndra!” Alex terkejut. “Sejak kapan lo di sini?” tanyanya, buru-buru menyembunyikan layar ponselnya. Andra menyeringai. “Gue udah dari tadi di depan pintu, nungguin lo selesai senyum-senyum sendiri.” Alex tertawa gugup. “A-ada apa lo tiba-tiba ke kantor gue?” tanyanya, mencoba mengalihkan perhatian.